Kim Jong-un Akan Berbagi Kekuasaan dengan Paman

Liputan6.com, Pyongyang: Kim Jong-un, pemimpin baru Korea Utara, akan berbagi kekuasaan dengan paman dan militer setelah kematian ayahnya, Kim Jong-il, yang tutup usia pada 17 Desember lalu terkena serangan jantung saat dalam perjalanan di kereta api.

Sebuah sumber yang memiliki hubungan dekat dengan Pyongyang dan Beijing, mengatakan bahwa militer, yang saat ini tengah mencoba mengembangkan senjata nuklirnya, telah berjanji setia pada Kim Jong-un. Menurut sumber tersebut, situasi di Korut mulai stabil setelah militer memberikan dukungan kepada putra bungsu Kim sekaligus penggantinya, Kim Jong-un.

Saat ditanya tentang kemungkinan adanya kudeta dari militer, sumber tersebut meragukan. " Ini sangat tidak mungkin," kata sumber tersebut seperti dikutip laman Telegraph, Rabu (21/12). "Pihak militer telah berjanji setia kepada Kim Jong-un." ucapnya.

Dengan tidak adanya dukungan dari militer, Korut akan diperintah oleh kepemimpinan kolektif. "Termasuk Kim Jong-un, pamannya dan militer," kata sumber tersebut menjelaskan.

Sumber tersebut juga mengatakan tujuan Korut menembakkan rudal uji coba pada Senin silam untuk memperingatkan Amerika Serikat agar tidak membuat ulah. Pyongyang tak memiliki rencana membuat eskalasi baru bila tak diprovokasi oleh AS dan Korea Selatan.

"Dengan uji coba rudal, Korut ingin menyampaikan pesan bahwa mereka masih memiliki kemampuan untuk melindungi diri mereka sendiri," kata sumber itu. "Tapi Pyongyang tak mungkin melakukan uji coba nuklir dalam waktu dekat kecuali diprovokasi oleh AS dan Korea Selatan," tambah sumber tersebut.

Program nuklir Korut telah menjadi sumber ketegangan yang membuat masyarakat internasional emosi. Pyongyang melakukan tes nuklir pada 2006 dan 2009 lalu dan telah keluar dalam pembicaraan enam negara, yaitu, Korsel, AS, Cina, Jepang, dan Rusia yang meninggalkan program nuklirnya dan kembali ke Perjanjian Non-Proliferasi.

Cina, sekutu terdekat Korut dan penyedia bantuan terbesar, menyambut baik pemimpin baru Korea Utara untuk dikunjungi setelah kematian ayahnya. Presiden Cina Hu Jintao dan Wakil Presiden Xi Jinping juga mengunjungi Kedutaan Korut di Beijing untuk menyampaikan belasungkawa mereka, kemarin. Akibatnya, jalan-jalan menuju ke kedutaan Korut diblokade.

Untuk diketahui, kedua Korea telah dibagi selama puluhan tahun dan secara teknis masih dalam suasana perang sejak 1950-1953. Konflik ini berakhir dengan gencatan senjata, namun tak ada kesepakatan damai. AS mendukung Selatan, sementara Cina mendukung Utara.

Menurut sumber tersebut, Pyongyang yakin ada senjata nuklir milik AS di Korsel dan menuntut Washington menariknya keluar.(ALI/ANS)
(Sumber: http://id.berita.yahoo.com)

Popular posts from this blog

Nikita Mirzani Koleksi Foto Telanjang

Edison Chen Kesandung Skandal Foto Mesum Lagi

Daniel Mananta Bantah Remas Dada Syahrini